Selasa, 17 September 2013

Tugas Statistik Ke-3 Skala Likert


Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Ada dua bentuk pertanyaan yang menggunakan Likert yaitu pertanyaan positif untuk mengukur minat positif , dan bentuk pertanyaan negatif untuk mengukur minat negatif. Pertanyaan positif diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1; sedangkan bentuk pertanyaan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Bentuk jawaban skala Likert terdiri dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti:
1.   Sangat tidak setuju
2.   Tidak setuju
3.   Netral
4.   Setuju
5.   Sangat setuju

Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan.
Sekedar mengingatkan bahwa jenis data ada empat NOIR (Nominal, Ordinal, Interval, Rasio) keempat jenis data ini memiliki ciri sebagai berikut:

Nominal          : Bersifat mengklasifikasikan saja, tanpa ada jenjang dimana klasifikasi. 
                          Angka hanya bermakna sebagai variasi jenis tanpa bermakna tingkatan
Ordinal            : Bersifat mengklasifikasikan dan klasifikasikan tersebut sudah 
                          merupakan tingkatan
Interval            : Bersifat mengklasifikasikan dan klasifikasikan tersebut sudah 
                          merupakan tingkatan yang masing-masing tingkatan memiliki jarak 
                          yang sama
Rasio               : Ini adalah data dengan tingkatan yang tertinggi karena telah memiliki 
                          angka nol mutlak

Contohcontoh metode pengukuran:

Pernyataan yang diajukan mengenai objek penskalaan harus mengandung isi yang akan “dinilai” responden, apakah setuju atau tidak setuju. Contoh di bawah ini pernyataannya berbunyi “Doktrin Presiden Republik Mimpi merupakan kebijakan luar negeri yang efektif.” Objek khasnya adalah efektivitas (kefektivan) kebijakan.  Responden diminta memilih satu dari lima pilihan jawaban yang dituliskan dalam angka 1-5, masing-masing  menunjukkan sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral atau tidak berpendapat (3),  setuju (4), sangat setuju (5).

Apa artinya? Artinya setujukah responden bahwa kebijakan luar negeri Presiden RM itu sebagai kebijakan yang efektif (memecahkan masalah luar negeri RM)? Jadi, responden tinggal milih: setuju atau tidak setuju, atau tak memilih keduanya (netral saja, tidak berpendapat).

Tidak sedikit mahasiswa dan peneliti lain yang hanya melihat Skala Likert itu sebagai angket pilihan setuju–tidak setuju. Jadi, jika pilihan jawabannya setuju-tidak setuju, maka itu namanya Skala Likert. Lalu, segala macam pernyataan dimintakan kepada responden untuk memilih menjawab setuju atau tidak setuju. Ini contohnya:

Salat itu penting, karena salat itu merupakan tiang agama.
1. Sangat setuju (SS)
2. Setuju (S)
3. Setuju tidak, tidak setuju pun tidak, alias netral (N)
4. Tidak setuju (TS)
5. Sangat tidak setuju (STS)
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar